Bahasa Pesisir Tapanuli Tengah
Di Tapanuli Tengah secara umum ada dua bahasa pengantar yang
digunakan dalam kehidupan yaitu bahasa Pesisir dan Batak Toba. Kedua bahasa ini menjadi bahasa komunikasi di
wilayah Tapanuli Tengah. Dalam
kehdidupan sehari-hari masyarakat Pesisir menjadi bahasa Pesisir dan merupakan ciri khas Tapanuli Tengah. Bahasa ini
digunakan dalam berbagai upacara baik adat maupun keagamaan. Di bawah ini disampaikan beberapa dari bahasa
Pesisir dan dirangkaikan dengan bahasa Batak Toba sebagai panggilan dalam
silsilah kekeluargaan:
Pesisir Batak Toba Artinya
Ambo Au Sebutan untuk mengatakan
saya/aku
Kau ho Sebutan untuk mengatakan engkau (untuk perempuan)
Ang ho Sebutan untuk mengatakan
engkau (untuk laki-laki)
Munak Hamuna Sebutan untuk mengatakan
kalian
Kito Hita Sebuatan untuk mengatakan
kita
Aya Amang Panggilan kepada orang
tua laki-laki
Umak Inang Panggilan kepada orang
tua perempuan
Abang Akkang Panggilan kepada kakak laki-laki lebih
tua
Ogek Akkang Panggilan kepada kakak laki-laki lebih
tua
Adik Anggi Panggilan kepada yang lebih muda
laki/perempuan
Kak Accu Kedan Panggilan kepada saudara
sepupu
Uning Itong Panggilan kepada kakak perempuan
Ceccek Akkang Panggilan kepada kakak perempuan
Cek Uning Akkang Panggilan kepada kakak perempuan
Cek Angga Akkang Panggilan kepada kakak perempuan
Tak Ajo Lae Panggilan kepada ipar
laki-laki
Tak Ogek Lae Panggilan kepada abang ipar
lali-laki tertua
Tak Uti Eda Panggilan kepada kakak ipar
perempuan tertua
Tak Elok Eda Panggilan kepada kakak ipar
perempuan
Kak Uti Lae Panggilan kepada ipar
saudari perempuan
Pak Tuo Amang
Tua Panggilan kepada saudara
ayah paling tua
Mak Tuo Inang
Tua Panggilan kepada isteri
saudara laki-laki ibu tertua
Pak Itam Uda Panggilan kepada saudara
ayah sesuai warna kulit
Pak Oncu Amang
Boru Panggilan kepada saudara
ayah (kalau banyak)
Pak Ketek Uda Panggilan kepada saudara ayah
paling kecil
Pak Tanga Uda Panggilan kepada suami
dari saudari ibu
Pak Sayang Uda Panggilan kepada suami
dari saudari ibu
Oncu Bou Panggilan kepada saudara
ayah perempuan
Ande Namboru Panggilan kepada saudari
ibu
Ucci/Mak Gaek Oppung Panggilan kepada nenek
Angku/Pak Gaek Oppung Panggilan kepada kakek
Unyang Oppung Panggilan kepada orang
tua kakek/nenek
Mamak Tuan Tulang Panggilan kepada suami
saudari ibu paling tua
Etek Inang
Uda Panggilan kepada isteri
adik ayah
Pak Ketek Amang
Uda Panggilan kepada suami
adik ayah
Mami Nantulang Panggilan kepada ipar
perempuan dari ibu
Mak Etek Tante Panggilan kepada saudara
ibu perempuan (kalau banyak)
Mak Uning Tante Panggilan kepada saudari
ibu perempuan (kalau banyak)
Selain bahasa panggilan di atas masih banyak lagi
tutur yang dipakaikan dalam bahasa pesisir untuk saudara, seperti : Uweng, Kuti, Tuan Adik, Tak Ambo, Nadik,
Kaccu, Anga (untuk laki-laki) dan Teti, Teta, Cek Ani (untuk
perempuan). Dalam bahasa Pesisir banyak
ungkapan yang saat ini sudah mulai pudar dan tidak terpakaikan lagi dalam
komunikasi sehari-hari. Hampir sirnanya bahasa itu diakibatkan oleh banyaknya masuk istilah-istilah baru yang
berasal dari serapan bahasa luar Pesisir. sepert: boncot/songe = jelek, tacilanga
= terbuka, dak tantu pentong =
tidak tentu arah, bacinonggo = bikin
masalah, dan lain sebagainya. Sementara
bahasa yang sering digunakan dan menjadi bahasa keseharian sepeti: gadang,
ketek, kepeng, barisuk, baekko, nandak, rancak, kapatang, lakke, sabanta, dan sebagainya.